 |
| FASI ke-3 Resmi Dibuka, Siap Lahirkan Generasi Berakhlak Mulia |
Beritabersatu, Aceh Timur — Semarak syiar Islam menggema di Kecamatan Idi Tunong, Aceh Timur, seiring dengan dibukanya secara resmi Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) ke-3 tingkat kecamatan pada Sabtu, 1 November 2025. Ratusan calon generasi Qurani dari 25 desa memadati halaman Kantor Camat Idi Tunong, menandakan tingginya antusiasme dalam pembinaan keagamaan sejak dini.
Camat Idi Tunong, Baihaqi, S.Ag., didaulat membuka langsung perhelatan akbar keagamaan ini. Dalam sambutannya yang penuh apresiasi, Camat Baihaqi menegaskan bahwa FASI adalah platform krusial untuk mencetak generasi penerus yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia.
"Melalui FASI ini, kita berharap lahir generasi Qurani yang berakhlakul karimah, cerdas, dan memiliki semangat keislaman yang kuat. Kami berterima kasih kepada seluruh panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan penuh dedikasi sejak jauh hari," ujar Camat Baihaqi, memicu tepuk tangan meriah dari hadirin.
Wajdi, mewakili panitia pelaksana, melaporkan bahwa festival ini akan berlangsung selama tiga hari penuh, dari tanggal 1 hingga 3 November 2025. Beragam cabang lomba yang menguji kemampuan dan mental spiritual anak-anak akan dipertandingkan Tilawah Al-Qur'an, Azan, afalan Surah Pendek, Pidato Islami, erdas Cermat Agama
Dari pihak DPD BKPRMI Aceh Timur, Tgk. Ismuhadi, M.SM, turut memberikan sambutan inspiratif. Beliau menyoroti FASI sebagai ajang strategis untuk menanamkan nilai-nilai keislaman sekaligus melatih mental juara bagi peserta.
"FASI bukan sekadar perlombaan, tetapi bagian dari pembinaan karakter anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang mencintai Al-Qur’an dan siap menjadi penerus perjuangan umat Islam," tegas Tgk. Ismuhadi.
Kegiatan FASI ke-3 ini disambut hangat oleh seluruh lapisan masyarakat dan diharapkan menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan, mengukuhkan komitmen Kecamatan Idi Tunong dalam memperkuat pondasi generasi muda Islam. Camat Baihaqi menutup acara dengan harapan agar kolaborasi apik antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat dapat terus terjalin untuk kegiatan keagamaan dan sosial lainnya di masa depan. (I)