Sosok T. Zainal Abidin: Bukan Hanya Wakil Bupati, Tapi Cermin Adab dan Teladan Hidup Rakyat Aceh Timur -->
Cari Berita

Advertisement

Masukkan iklan banner 970 X 90px di sini

Sosok T. Zainal Abidin: Bukan Hanya Wakil Bupati, Tapi Cermin Adab dan Teladan Hidup Rakyat Aceh Timur

Berita Bersatu
17 Oktober 2025

Sosok T. Zainal Abidin Wakil Bupati Aceh Timur


Beritabersatu, Aceh Timur - Di tengah hiruk-pikuk politik dan kekuasaan, nama T. Zainal Abidin, S.Pd.I., M.H., Wakil Bupati Aceh Timur, menjadi buah bibir. Namun, bukan karena ambisi atau intrik kekuasaan, melainkan karena keindahan adab dan kerendahan hati yang ia tunjukkan secara konsisten dalam setiap interaksi, terutama kepada para ulama dan rakyat kecil.

Bagi masyarakat Aceh Timur, T. Zainal bukan sekadar pejabat, melainkan teladan yang hidup. Wajahnya yang teduh dan tutur katanya yang lembut memancarkan kehangatan, seolah menghapus jurang antara pemimpin dan rakyat. Momen-momen kecil yang disaksikannya, seperti saat beliau menundukkan kepala dalam-dalam ketika bersalaman dengan ulama atau menyalami masyarakat satu per satu tanpa pandang bulu kerap membuat warga terharu dan bangga.


Prinsip hidupnya sederhana, namun kuat: “Yang membuat manusia mulia bukan karena jabatan atau pangkat, tapi karena adab dan sopan santunnya.” Kalimat ini bukan hanya retorika, melainkan pegangan yang ia jalankan.


Kekuatan karakternya terpancar dari kedekatannya dengan akar rumput. Ia dikenal sangat dekat dengan ulama dayah dan tokoh masyarakat di pelosok desa. Saat duduk bersama mereka, Wakil Bupati ini lebih memilih mendengar daripada berbicara, menyimak nasihat, dan berjanji akan memegang teguh petuah tersebut. Bagi T. Zainal, mereka adalah guru dan orang tua yang harus dihormati.


Di mata rakyat, T. Zainal adalah pemimpin yang tidak berjarak. Ia sering hadir di acara-acara keagamaan dan masyarakat tanpa banyak protokoler atau pengawalan ketat. Ia duduk di warung kopi, bercengkerama dengan petani dan nelayan, menunjukkan bahwa jabatan tidak pernah mengubah dirinya.


Sikap ini membuat anak-anak muda menghormatinya sebagai sosok yang ramah dan terbuka, sementara kalangan tua memuji beliau sebagai “Pewaris adab Aceh lama yang mulai hilang.”


Tidak banyak yang tahu, T. Zainal adalah putra dari mantan kombatan GAM di Kecamatan Madat. Latar belakang ini menempanya menjadi pribadi yang kuat, berjiwa nasionalis, namun tetap lembut. Kesederhanaannya pun terbentuk sejak masa kecil di desa, di mana ia tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan nilai keislaman dan adat Aceh yang luhur.


Bahkan setelah sukses, ia tak pernah melupakan kampung halamannya. Setiap kali pulang ke Madat, ia menyempatkan diri berjalan kaki menyusuri lorong kampung, menyapa warga, dan berziarah ke makam kedua orang tuanya, menjadikannya panutan dalam hidup.


T. Zainal Abidin menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati tidak diukur dari tingginya pangkat, melainkan dari kehormatan sejati yang lahir dari adab dan ketulusan. Di tengah perubahan zaman yang serba pragmatis, sosok Wakil Bupati ini hadir sebagai pelita, sebuah cerminan akhlak dan keteladanan yang sesungguhnya bagi seluruh masyarakat Aceh Timur. (IW)