![]() |
| workshop "Brushed Batik" yang inovatif, bagian dari peringatan Hari Batik Nasional 2025 |
BERITABERSATU.COM, JAKARTA – Batik tidak hanya dipertahankan, tetapi harus terus dikembangkan. Semangat ini diangkat oleh Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Tri Tito Karnavian, yang secara tegas menyatakan batik sebagai identitas utama bangsa Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan saat ia membuka workshop "Brushed Batik" yang inovatif, bagian dari peringatan Hari Batik Nasional 2025, di Cikini82, Jakarta, Jum'at (23/10).
Acara ini sukses besar menarik minat Generasi Milenial, berkat kolaborasi antara Dekranas, Kementerian Luar Negeri (Kemendagri), dan brand fesyen Purana yang berulang tahun ke-16.
Tri Tito Karnavian, yang juga Ketua TP-PKK Pusat, menekankan bahwa peran batik, yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda, kini harus diperluas dari sekadar tradisi menjadi simbol kreativitas yang relevan.
“Workshop ini adalah upaya krusial kami untuk mempromosikan dan melestarikan kain batik secara aktif,” ujar Tri Tito. “Kami mendorong semua daerah untuk ikut melestarikan kekayaan budaya ini. Ini sekaligus memperdalam apresiasi kita terhadap keindahan batik,” tegasnya, seperti dikutip dalam keterangan resminya, Sabtu (25/10/2025).
Jantung dari workshop ini adalah pengenalan teknik "Brushed Batik" sebuah terobosan yang memadukan keterampilan tradisional dengan ekspresi seni modern. Teknik ini melibatkan aplikasi lilin dan pewarna langsung ke kain menggunakan kuas (brush), menghasilkan pola yang lebih halus, transisi warna yang elegan, dan desain yang sangat ekspresif.
Teknik inovatif ini dinilai sangat mudah diadopsi, menjadikannya jembatan sempurna untuk menarik minat generasi muda. Tri Tito melihat "Brushed Batik" sebagai perwujudan harmonis antara keterampilan dan kreativitas, yang relevan untuk desain busana umum hingga busana muslim.
“'Brushed Batik' menangkap semangat keharmonisan batik,” kata Tri Tito. “Mari kita eksplorasi dengan antusiasme, karena batik adalah identitas kita.”
Melalui kegiatan ini, Dekranas menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa identitas budaya batik tidak hanya dijaga, tetapi juga dikembangkan dan terus diperkenalkan dari panggung lokal hingga internasional. (**)


