Dari Sampah ke Berkah: Kisah Sukses Bank Sampah Binaan Pemuda Muhammadiyah Sinjai Timur -->
Cari Berita

Advertisement

Masukkan iklan banner 970 X 90px di sini

Dari Sampah ke Berkah: Kisah Sukses Bank Sampah Binaan Pemuda Muhammadiyah Sinjai Timur

Berita Bersatu
30 Oktober 2025

Penjualan sampah pilahan ke Bank Sampah Induk Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sinjai


BERITABERSATU, SINJAIBank Sampah Desa Pasimarannu, sebuah inisiatif unggulan dari Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Sinjai Timur, kembali menorehkan prestasi dalam upaya penanganan sampah dan pelestarian lingkungan. Mereka sukses menjual sampah pilahan ke Bank Sampah Induk Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sinjai, menandai penjualan ketiga yang membuktikan efektivitas program tersebut.


Dalam kurun waktu hanya satu bulan, Tim Pengelola Sampah Desa Pasimarannu berhasil memilah dan mengumpulkan beragam jenis sampah anorganik. Sampah seperti Botol plastik, Gelas plastik, dan Kaleng berhasil dikonversi menjadi nilai ekonomis, sekaligus mengurangi tumpukan sampah di lingkungan desa.


Musrafil, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Sinjai Timur, hadir langsung menyaksikan proses jual beli tersebut dengan penuh rasa syukur. "Alhamdulillah, ini penjualan ketiga. Artinya, Tim Sampah yang kami gagas ini berjalan dan memperlihatkan kinerja nyata dalam upaya penanganan sampah," ujarnya, kamis (30/10/2025) 


Musrafil juga menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin. "Atas nama Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Sinjai Timur, saya mengucapkan Terima kasih atas kerjasama yang baik dengan pihak DLHK," tambahnya.


Meskipun menunjukkan kinerja yang memuaskan, Musrafil menekankan bahwa keberadaan Tim Sampah ini memerlukan dukungan yang lebih besar dari Pemerintah Daerah Sinjai.


"Kebutuhan yang mendesak seperti pembangunan sekretariat Tim, Bank Sampah, dan transportasi perlu mendapat perhatian. Harapannya ada perhatian disitu," tegas Musrafil, menggarisbawahi pentingnya infrastruktur pendukung.


Lebih lanjut, ia mengungkapkan visi besar di balik inisiatif ini: Pariwisata Berkelanjutan. "Kunci sederhana dari pariwisata berkelanjutan itu ada pada pelestarian lingkungan. Alasan utama kami gagas tim sampah ini adalah untuk memastikan area pesisir dan pariwisata, khususnya Pantai Marana, bebas dari pencemaran sehingga wisata ini dapat berkelanjutan," jelasnya.


Penjualan sampah ini bukan sekadar transaksi ekonomi, tetapi cerminan dari peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat pesisir Desa Pasimarannu terhadap lingkungan mereka. Musrafil menutup harapannya, "Mudah-mudahan masyarakat pesisir Desa Pasimarannu semakin terdidik, memiliki kepedulian yang besar terhadap lingkungan." Pungkasnya. (**)