![]() |
| Wamendagri Bima Arya Sugiarto |
BERITABERSATU, SENTUL – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan bahwa peran kepala daerah sangat krusial dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayahnya. Menurutnya, hal ini bisa dicapai dengan membangun konektivitas yang kuat antara pemimpin dan masyarakat. Penegasan ini disampaikan Bima dalam Seminar International Day of Peace di Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa (23/9/2025).
Menurut Bima, menjaga perdamaian bukan hal sepele dan memerlukan kemampuan khusus. Seorang kepala daerah harus piawai dalam membangun konsensus. Proses ini, lanjutnya, membutuhkan dukungan penuh dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta kesadaran dari semua pihak.
"Kalau kepala daerah itu tidak punya jam terbang kemudian ingin membangun kondusivitas, sering kali dibenturkan dengan berbagai realita," ujar Bima.
Bima menambahkan bahwa perdamaian sejati tidak bisa dipaksakan. Ia lahir dari stabilitas, kesadaran, dan konsensus. Stabilitas daerah, kata Bima, akan muncul ketika masyarakat memiliki rasa percaya yang tinggi terhadap pemimpinnya. Oleh karena itu, Bima menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih, baik, dan berwibawa.
Selain itu, Bima mengingatkan bahwa perdamaian dunia merupakan bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs), tepatnya pada poin ke-16, yaitu Peace, Justice and Strong Institutions. Sebagai bentuk komitmen, pemerintah harus secara aktif mendekati masyarakat untuk membangun kepercayaan, yang pada akhirnya akan memicu partisipasi dan kolaborasi.
"Partisipasi dan kolaborasi, sehingga insyaallah akan membangun kondusivitas perdamaian nasional untuk membantu negara ini mencapai performa yang maksimal," pungkasnya.
Seminar tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Rektor Unhan Anton Nugroho, Executive Director and Research Advisor Youthlab Muhammad Faisal, dan Tenaga Ahli KPK Adi Tasya Nurzahra. (**)


